PENAMBAHAN PAKIS CAKAR ELANG PADA SABUN PADAT TRANSPARAN SEBAGAI ANTIMIKROBA
DOI:
https://doi.org/10.35965/saintis.v5i1.597Kata Kunci:
Pakis cakar elang, sabun padat transparan, sabun antimikroba, maserasi, pelarut etanol, ekstraksiAbstrak
Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi ekstrak pakis cakar elang yang baik dalam pembuatan sabun padat transparan dan untuk menentukan efektivitas sabun antimikroba dari ekstrak pakis cakar elang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi pada ekstraksi pakis cakar elang dan metode hot proses pada pembuatan sabun padat transparan. Metode maserasi pada Pakis Cakar Elang dilakukan dengan mrnggunakan pelarut etanol dengan perbandingan 9:1, kemudian didiamkan selama 24 jam dan di ekstraksi hingga didapatkan hasil ekstrak yang kental. Metode hot proses pada pembuatan sabun padat transparan dengan penambahan ekstrak dilakukan dengan menambahkan asam stearat ke dalam minyak kelapa sawit pada suhu 60° C larutan NaOH 30% ditambahkan secara perlahan hingga tercampur. Etanol 96%, gliserin, larutan gula dan , NaCl ditambahkan secara bertahap dan perlahan hingga semua bahan tercampur sempurna. Tambahkan Ekstrak Pakis Cakar Elang sesuai formulasi padah suhu 40° lalu tuang kedalam cetakan silikon. Ektrak Pakis Cakar elang memilikI daya hambat terhadap bakteri Staphylococus aureus. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan Ekstrak Pakis Cakar Elang dapat diformulasikan dalam sabun padat transparan dan menunjukkan aktivitas antimikroba kategori sedang hingga sangat kuat terhadap bakteri Staphylococus aureus Formulasi sabun padat transparan dengan ekstrak pakis cakar elang terbaik yaitu pada F4 dengan nilai pH 9, kadar air 14,15% dan dengan diameter daya hambat pada bakteri Staphylococus aureus 34,75 mm.
Kata Kunci: Pakis cakar elang, sabun padat transparan, sabun antimikroba, maserasi, pelarut etanol, ekstraksi.
Referensi
Awe, S dan Amobi,O .O (2015). Antibacterial, Phytochemical and Proximate Analysis of Pteridium aquilinum. Kwara State University.
Cushnie TPT, Lamb AJ. 2005. Antimicrobial activity of flavonoids. International Journal of Antimicrobial Agents; 26. h. 343-56.
Cowan M. 1999. Plant products as antimicrobial agents. Clin Microbio Review; 12(4). h. 564-82.
Desmiaty, Y.; Ratih H.; Dewi M.A.; Agustin R. Penentuan Jumlah Tanin Total pada Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) dan Daun Sambang Darah (Excoecaria bicolor Hassk.) Secara Kolorimetri dengan Pereaksi Biru Prusia. Ortocarpus. 2008.
Ian Handry Supari, Michael A. Leman,Kustina Zuliari1. 2016. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Biji Bengkuang (Pachyrrhizus Erosus) Terhadap Pertumbuhanstreptococcus Mutanssecara In Vitro. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Irawan, B., & Soesilo, N. I. (2021). Dampak Kebijakan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit terhadap Permintaan CPO pada Industri Hilir. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 12(1), 29–43.
Izhar, H., Sumiati, dan Moeljadi P. 2009. Analisis Sikap Konsumen terhadap Atribut Sabun Mandi. Universitas Brawijaya. Malang.
Malangngi LP, Sangi MS, Paendong JJE. (2016). Penentuan kandungan tannin dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji alpukat (persea Americana mill). Jurnal MIPA Unsrat.
Margaretta, S., Handayani, N. Indraswati dan H. Hindraso. 2011. Estraksi senyawa phenolics Pandanus amaryllifolius Roxb. sebagai antioksidan alami. Widya Teknik. 10(1):21-30.
Ngajow M, Abidjulu J, Kamu VS. 2013. Pengaruh antibakteri ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal MIPA UNSRAT Online. 2(2). h. 128-32.
Ningrum, M.P. 2017. Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Maserasi terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Rumput Laut Merah (Euchema cottonii). Tesis. Tidak dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian.
Novitasari. (2016). Formula Pembuatan Sabun Transparan dengan Penambahan Kulit Pisang Ambon dan Sumbangsihnya pada Materi Pemanfaatan Limbah Organik di Kelas X SMA/MA. Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Fatah: Palembang.
Pratiwi, E. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi Dan Reperkolasi Dalam Ekstraksi Senyawa Aktif Andrographolide Dari Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Nee). Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Priyono, Agus. 2009. Pembuatan Sabun. Fakultas Teknik Universitas Riau. Jambi.
Purba, J. H. V, & Sipayung, T. (2017). Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 43(1), 81–94.
Purwadi, Astuti, Y. T., Budihardjo, K., & Simbolon, R. (2018). Kajian Dampak Fluktuasi Harga Minyak Kelapa Sawit Dunia terhadap Harga Tandan Buah Segar di Tingkat Petani. Prosiding Seminar Instiper.