Strategi Pengembangan Objek Wisata Ollon di Kabupaten Tana Toraja
(Studi Kasus : Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng)
DOI:
https://doi.org/10.35965/jups.v3i2.353Kata Kunci:
strategi, pengembangan, objek wisataAbstrak
Abstract.This study aimed to analyze what factors cause the Ollon Tourism Object to not develop and to identify the strategy for developing Ollon Tourism Object. This research approach uses qualitative and quantitative approaches by collecting quantitative data which then uses Multiple Linear Regression analysis to measure what factors and how much influence the development of tourist objects then uses the SWOT analysis tool to identify strategies for developing tourist objects. The conclusion from this study is that there are two factors that have caused the Ollon Tourism Object in Lembang Bau, Bonggakaradeng District to not develop, including factors from infrastructure (telecommunication network conditions, electricity networks, garbage/waste networks, transportation networks) and accessibility (road network conditions). The conclusion from the results of the SWOT analysis to identify the strategy for developing the Ollon Tourism Object is in quadrant I between the SO strategy (strength-opportunity) by using all the strengths it has to take advantage of all the opportunities as much as possible.
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan sehingga Objek Wisata Ollon belum berkembang dan mengidentifikasi strategi pengembangan Objek Wisata Ollon. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan cara mengumpulkan data kuantitatif yang kemudian menggunakan analisis Regresi Linear Berganda untuk mengukur faktorĀ apa dan seberapa besar pengaruh perkembangan objek wisata yang kemudian menggunakan alat analisis SWOT untuk mengidentifikasi strategi pengembangan objek wisata. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat dua faktor yang menyebabkan sehingga Objek Wisata Ollon di Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng belum berkembang, diantaranya yaitu faktor dari prasarana (kondisi jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan persampahan/limbah, jaringan transportasi) dan aksesibilitas (kondisi jaringan jalan). Kesimpulan dari hasil analisis SWOT untuk mengidentifikasi strategi pengembangan Objek Wisata Ollon yaitu berada pada kuadran I diantara strategi SO (strength-opportunity) dengan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan seluruh peluang sebesar-besarnya.
Referensi
Badan Pusat Stastik (BPS) Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021. Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka: Kabupaten Tana Toraja.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Bonggakaradeng Tahun 2020. Kecamatan Bonggakaradeng Dalam Angka: Kecamatan Bonggakaradeng.
Dinas Permukiman dan Tata Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tana Toraja Tahun 2011-2031.
Surat Keterangan Penetapan Desa Wisata Di Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sry Juliansi, Murshal Manaf, Jufriadi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.