Penerapan Arsitektur Rumah Boyang Mandar Pada Fasad Terminal Bus di Kabupaten Polewali Mandar
Kata Kunci:
Arsitektur Neo Vernakular, Terminal Bus, Rumah Boyang MandarAbstrak
Arsitektur Neo-Vernakular merupakan penggabungan antara arsitektur modern dengan unsur-unsur masa lalu/tradisional. Gaya neo vernakuler sendiri telah banyak diterapkan pada bangunan-bangunan di Indonesia, salah satunya yaitu terminal bus. Terminal Bus merupakan prasarana transportasi jalan sebagai keperluan memuat penumpang. Terminal dengan fungsinya sebagai bangunan publik, haruslah memiliki tanda atau tampilan yang menarik agar identik dengan masyarakat. Di Indonesia sendiri terdiri dari 34 Provinsi dengan berbagai macam budaya yang saat ini telah banyak dikembangkan menjadi salah satu gaya Arsitektur Neo Vernakuler. Untuk membuat tampilan fasad terminal ini memiliki ciri khas dari gaya Neo Vernakuler yaitu dengan memunculkan kembali bentuk dari Rumah Boyang dan corak sarung Mandar/Lipa’ Saqbe. Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis dalam jurnal ini adalah menganalisa ciri dan karakteristik Arsitektur Neo Vernakuler secara umum dan Rumah Boyang Mandar secara khusus. Sehingga dalam perancangan tampilan fasad terminal tidak harus menerapkan seluruh ciri dan kriteria dari Arsitektur Neo Vernakuler. Terminal ini akan menjadi lebih menarik dengan memiliki nilai sejarah dan budaya Mandar apabila diterapkan Arsitektur Neo Vernakuler pada desain fasadnya.